Jumat, 06 Maret 2009

"THE WEALTH OF NATION"


Adam Smith : THE WEALTH OF NATION
An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations

Menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana.
Menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana.


Karya Besar :
The Theory of Moral Sentiments (1759)
An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776)
Essays on Philosophical Subjects (diterbitkan setelah 1795)
Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah 1976)

THE WEALTH OF NATION
An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
Buku 1:
Faktor-faktor penyebab peningkatan produksivitas tenaga kerja dan bagaimana produksi didistribusikan (pembagian tenaga kerja, market sebagai batas pembagian tenaga kerja, harga).
Buku 2:
Penggunaan dan proses akumulasi stok (pembagian stok, uang sebagai bagian dari stok, akumulasi capital, stok yang dipinjamkan dan bunga).
Buku 3:
Pertumbuhan ekonomi yang berbeda antar Negara (peran perdagangan, kota dan turunnya peran sector pertanian).
Buku 4: Sistem ekonomi politik (proteksi merkantilis).
Buku 5: Penerimaan Negara (public goods, utang).

PEMBAGIAN TENAGA KERJA
 Pembagian tenaga kerja menyebabkan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Secara lebih spesifik, pembagian tenaga dapat:
1. Meningkatkan keahlian
2. Mempersingkat waktu
3. Mendorong inovasi mesin-mesin
 Pembagian tenaga kerja lebih sering terjadi pada manufaktur daripada pertanian.
 Karena itu Negara maju sering ditandai oleh kemajuan sector manufakturnya.
 Meningkatnya produksi mendorong munculnya pedagang-pedagang dan kemajuan transportasi.

Dasar Pembagian Tenaga Kerja
Pembagian tenaga kerja muncul dari dorongan manusia untuk dapat meningkatkan utility dan melakukan pertukaran.
Pertukaran didasari atas prinsip give and take (self interest), bukan benevolence. Smith mengatakan bahwa hanya pengemis bersandar sepenuhnya pada benevolence.
Semakin berbeda karakteristik kedua orang/Negara, perdagangan menjadi semakin menguntungkan karena seseorang dapat membeli produksi orang lain.
 Pembagian Tenaga Kerja Dibatasi oleh Pasar
Karena pertukaran mengiringi pada pembagian tenaga kerja, maka pembagian tenaga kerja dibatasi oleh pasar. Jika pasar terlalu kecil, maka menjadi tidak ekonomis bila dilakukan pembagian kerja.
 Ada beberapa industry yang hanya dapat dilakukan di kota besar. Karena itu peran water-carriage penting sekali untuk menghubungkan antar market di seacoast yang semula tak terhubung dan menjadi meluas ke inland dengan pelayaran sungai atau inland-carriage.
Jika tidak ada perdagangan antar pulau, maka produksi akan proporsional dengan pendapatan dan jumlah penduduk negeri itu.

ASAL PENGGUNAAN UANG
Awalnya adalah barter, komoditi to komoditi. Karena tidak praktis maka berubah menjadi komoditi ke uang. Uang pada awalnya adalah logam berharga, tanpa stempel. Logam lebih divisible daripada komoditi. Tapi kemudian ada masalah dengan akurasi timbangan, kualitas dan skala. Akhirnya dikeluarkan uang koin dengan stempel. Uang adalah instrument perdagangan yang vital. Ketika melakukan pertukaran perdagangan ada dua arti “nilai”: nilai dalam pertukaran vs nilai dalam penggunaan (paradox air-berlian). Nilai pertukaran ditentukan oleh kelangkaan.

AKUMULASI STOK
• Jika tidak ada pembagian tenaga kerja, maka pertukaran akan jarang dilakukan sehingga tidak ada insentif untuk mengakumulasikan stok.
• Jika ada pembagian tenaga kerja, maka seseorang hanya memproduksi sebagian kecil yang ia perlukan, dan sisanya diproduksi oleh orang lain melalui perdagangan.
• Akumulasi stok diperlukan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja karena stok capital at some extent adalah koplemen labor.
• Stok tercipta bila ada kelebihan produksi over konsumsi. Stok yang menghasilkan revenue disebut capital. Sedangkan stok yang dicadangkan untuk immediate consumption bukanlah capital

KAPITALISME
Tidak ada prosedur formal-bahkan pada tingkat yang paling abstrak sekalipun-untuk menspesifikasi esensinya.
Kapitalisme adalah semacam netherworld (dunia maya, dunia tidak nyata) yang melingkungi aktivitas bisnis. Dunia maya ini kadang disebut sebagai invisible hand, market menchanism, etc yang menuju pada pertumbuhan.
Adam Smith menyebutkan bahwa proses ini berakhir pada pencapaian socially beneficial paths dimana individu-individu sendiri tidak pernah menyadarinya ketika ia mengumpulkan material wealth.

Wealth dari Surplus Produksi
Elemen yang paling utama dari kapitalisme adalah dorongan untuk mengekstrasi wealth dari aktivitas produktif masyarakat dalam bentuk capital.
Surplus adalah perbedaan antara volume produksi yang dibutuhkan untuk me-maintain pekerja dengan volume produksi yang dihasilkan oleh pekerja.
Dalam precapitalis societies surplus adalah “wealth” dalam bentuk karakteristik fisik tertentu atau menggunakan istilah Smith segala sesuatu yang memiliki nilai penggunaan (use values).
Dalam kapitalisme wealth adalah alat untuk mendapatkan lebih banyak wealth lagi. Capital bukanlah sekedar uang untuk membeli barang-barang yang digunakan untuk produksi.

Sirkuit M-C-M
Sirkuit M-C-M Capital adalah continous transformation dari MCM (money-commodity-money). Jadi ia adalah proses repretitif dan ekspansif. Proses ini dilakukan lewat organisasi perdagangan dan produksi. Keberadaan fisik dari capital justru merupakan kendala yang mesti dihilangkan dengan mengkonversi komoditi kembali menjadi uang. Meski komoditi ini dijual, uang yang dihasilkan tidak dianggap sebagai produk/hasil akhir, namun harus dilihat sebagai sebuah tahapan dari siklus yang tak berakhir.
Kapital dan Dominasi
 Aspek kritis dari uang atau capital tidak terletak pada hak pemilik untuk menggunakannya; namun pada hak untuk menahan penggunaannya ketika pemilik menghendakinya.
 Hak inilah yang membuat kapitalis menjadi dominan dalam dunia perdagangan dan produksi dimana mereka memegang otoritas atas perluasannya.
 Dominasi capital berbeda dengan dominasi militer, gereja, dll.Dominasi capital oleh seseorang yang memiliki seluruh capital namun ia menolak menjual produknya atau menolak memperkerjakan manusia dapat menyebabkan pekerja-pekerja mati kelaparan.

Alasan Akumulasi Kapital
Manusia memiliki dorongan akan prestige dan distinction. Dorongan untuk memperoleh prestige objects meskipun necessary, bukanlah kondisi yang suffient bagi dorongan akan wealth (capital).

Prestige dan distinction memperbesar dan memberikan status bagi pemiliknya, namun ia belum tentu memberikan kemampuan memaksa kepada orang lain.

Wealth berbeda dari prestige goods karena pemiliknya mempunyai kemampuan untuk mengarahkan dan memobilisasi aktiitas masyarakat, meskipun ia mungkin tidak memiliki reputasi atau otoritas politik.Wealth adalah power.

Pasar dan Ketertundukan Kapitalis
Mesti kapitalis memiliki kekuatan dominasi, ia adalah subordinate dari pasar atau pembeli. Pembeli harus dipuaskan agar kapitalis mendapatkan wealth.
Ketertundukan kapitalis pada pasar juga dapat dilihat dari besarnya tingkat upah, sewa, dan bunga yang ia harus bayar-yang kesemuanya ditentukan oleh pasar (price taker). Ini menjadi self-correcting power dalam system.
Di sisi lain pekerja-terutama di sector pertanian dan perkotaan yang tidak memilki akses langsung kepada sumberdaya-juga menerima upah yang ada untuk secure pekerjaan mereka. Jadi,kedua belah pihak sama-sama tunduk oleh pasar.
Harga menjadi semacam magnet yang mengarahkan perilaku pembeli dan penjual. Hasilnya adalah sebuah system yang koherensi dan kontinuitasnya tidak ditentukan dari atas ke bawah (central planning system, namun oleh self-guided aktivitas individu-individu.

Peran Negara
• Negara berperan dalam pertahanan Negara meyediakan public goods/public works termasuk informasi, menjamin property rights,menyediakan hukum dan sanksi.
• Peran Negara dalam rezim capital adalah sebagai defender dan promoter economic realms.
• Jika rezim capital dicabut, maka Negara masih bisa berdiri. Tapi jika Negara dibubarkan, maka rezim capital tidak akan bertahan sehari sekalipun (Ini menunjukkan politics lebih dahulu daripada economic atau dominasi dulu baru eksploitasi).

Pre-kondisi Akumulasi Kapital
Kehendak untuk mencari profits adalah elemen sentral kapitalisme. Proses akumulasi terletak pada kemampuan kapitalis untuk mengekstrak profit dari system yang terletak pada kemampuannya dalam melegitimasi hak milik dalam produksi. Hak-hak membutuhkan pembagian fungsi pendukung secara timbal-balik antara bisnis dan Negara. Ini adalah pre-kondisi untuk akumulasi.

Akumulasi Kapital

Akumulasi capital dimulai ketika masyarakat memasuki transisi menjadi industrial capitalism. Ini dilakukan dengan membangun fixed capitals seperti mesin-mesin dan peralatan, pabrik, jejaring transportasi dan energy, dan fasilitas riset.

Alasannya: kapitalis ingin meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan meningkatkan profitabilitas karena biaya per tenaga kerja menurun.
Dengan biaya yang menurun, kapitalis dapat menginvasi pasar mengalahkan pesaing. Teknologi juga memungkinkan ia menemukan produk baru sehingga kapitalis dapat menghasilkan “rents” karena scarcity. Jadi logika akumulasi berawal dari kecendrungan yang sangat kuat bagi capital untuk mengikuti sirkuit M-C-M.

Berhentinya Proses Akumulasi Kapital
Proses akumulasi ini akhirnya melambat atau berakhir ketika produk ternyata tidak tepat dengan selera pasar atau sudah saturated. Selain itu, bisa juga capital overused dalam ekonomi. Namun perlu diingat bahwa meskipun proses akumulasi ini terjadi terus-menerus, ia memiliki batasan, yang oleh Adam Smith disebut sebagai mencapai dataran (plateau). Atau ada efek katastrofi yang muncul dari ketidakpuasan pekerja yang berujung pada kemarahan dan protes.

Evolusi Proses Akumulasi Kapital
>>Intensifikasi, ekstensifikasi sirkuit M-C-M bukan hanya ditandai dengan kecepatan perubahan teknologi, namun juga ukuran labor force yang diperjakan perusahaan.
>>Money-capital tidak lagi memiliki oleh orang per orang, namun sekarang diperbesar melalui penerbitan saham dan obligasi perusahaan.
>>Karakter manajemen dan pengawasan yang semula terletak pada seseorang entrepreneur sekarang dipisah-pisah berdasarkan fungsi khususnya.

Peran Pemerintah
Semakin besar akumulasi capital, semakin besar kekuatan kehancurannya (ketika gagal). Karena itu, kapitalis meminta peran pemerintah.
Kapitalisme akan berhasil jika mampu menyelesaikan ketidakstabilan internasionalisasi capital, inflasi, kerapuhan sosial dan ekologi, memanfaatkan fungsi Negara (Tapi ada kemungkinan juga terjadi government failure).
Jadi Negara kapitalis yang paling maju sekalipun mengadopsi control sosial.

Jadi Apakah Kapitalisme Itu?
Dilihat dari proses kemunculan dan pertumbuhannya, kapitalisme adalah bentuk sosial dimana di dalamnya akumulasi capital menjadi dasar organisasi dalam kehidupan sosiopolitik.
Akumulasi capital sendiri adalah proses sosial yang berkesinambungan dari money to commodity to money yang lebih besar lagi (M-C-M) yang didasari oleh kehendak individu untuk mengakumulasi wealth yang menjadikannya memiliki power, prestige dan dictinction sekaligus.

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa.

Ciri-ciri Kapitalisme:
1. Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.
2. Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif.
3. modal kapitali (baik uang maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba (profit)
footnote on WEALTH OF NATION--------------------------------------------------

Dalam bukunya “Wealth of Nation” tersebut Smith, tidak memunculkan kata capitalism, tapi dia sering memakai kata capital. Buku Wealth of Nation sangat bersifat deduktif-positivistik. Menurut Smith, persaingan bebas akan menghasilkan spesialisasi yang nantinya akan meningkatkan produktifitas dan berakibatnya pada kestabilan harga.
Seseorang dikatakan kapitalis ketika ia terus mengakumulasikan kekayaannya (tidak menyimpannya) melalui usaha barang dan jasa. Karena memperebutkan pasar, sering terjadi “pembunuhan” antar kapitalis.


Tidak ada komentar: